Rabu, 20 November 2013

etika dan estetika iklan 3

Tinjauan Etika dan Estetika Iklan Shampoo, “Buruk”

OPINI | 27 June 2011 | 19:05 Dibaca: 832    Komentar: 28    4
Setiap tayangan tulisan di kompasiana selalu muncul iklan shampo. Beberapa tulisan dari para kompasianers sudah mengapresiasinya dari cara yang paling halus dan cara yang paling kasar dilakukan. berbagai macam komentar pedas dan lembut bertebaran di kompasiana ini.
Tapi apa yang terjadi?
The show must go on.
Anjing menggonggong Kafilah tetap berlalu.
Iklan ini dengan santainya mejeng teruss, ga peduli.  Setiap Klik.. jreeennng,  muncullah dia.  Saya, yang memang bukan pecinta aktif kompasiana seperti beberapa kompasianers yang sangat rajin menulis dan membaca, hal ini mengganggu. Apalagi bagi mereka yang memang fanatik dengan kompasiana, saya yakin keadaan ini membuat tidak enak.
Saya menghargai hak tuan rumah, mereka boleh melakukan apapun sesuai dengan kehendaknya. Tetapi sebagai tuan rumah yang baik tentu akan memperhatikan adab hidup bersama dengan paham saling menghargai, bukan hanya kepentingan sepihak. Manusia sebagai mahluk sosial akan membutuhkan satu dengan yang lainnya, begitu juga antara admin dan kompasianers. Bukankah sebuah hubungan harus dijaga bersama, apapun bentuk hubungan itu. Hubungan pertemanan, hubungan karyawan dan atasan, hubungan cinta, dan mungkin hubungan admin dan kompasianers. Bukankah kita menyadari, bahwa  kita saling membutuhkan untuk sama-sama menciptakan  rumah sehat buat kita semua.
Saya yakin, kompasianers mengerti bahwa iklan adalah darah dan penunjang kelangsungan hidup kompasiana.com.  Dunia advertising tidak terlepas dari komposisi dan estetika. Ketika saya membaca berbagai media cetak dan media tulis, sepertinya jarang saya menemukan gambar nyempil di tengah dan ga ada hubungannya dengan tulisan dan artikel yang dibuat. Atau mungkin admins punya tehnik baru pemasangan gambar yang berlaku umum. Mereka membuat tehnik yang berbeda, dan hasilnya orang bukannya respek tetapi menjadi antipati bahkan maaf malah mungkin bisa dibilang muak dengan iklan shampo ini. Akhirnya tujuan pemasangan  iklan menjadi bias, tidak sampai pada tujuannya.
Dari sudut pandang letak dan estetika juga rasanya menjadi jadul, tidak  pas dan tidak nyeni sama sekali. Dari tinjauan etika dan estetika maaf sekali lagi juga tidak pas, bahkan boleh dibilang buruk. Masih banyak tempat yang bsia dipakai dan tetap terlihat pembaca tanpa mengganggu komposisi dan makna tulisan. Admins bisa berlaku bijak dan dewasa mensikapinya, banyak jalan menuju roma dengan cara yang lebih baik dan bijak, lebih etis dan estetik.
Saya bukan personil dari media periklanan, tetapi saya suka sesuatu yang indah dan pas. Mungkin perlu dikaji ulang kembali komposisi yang sama-sama membuat sejuk dan pada akhirnya makna dan tujuan pemasangan iklan menjadi dukungan bagi kita penghuni rumah sehat ini.
Berangkat dari kesadaran peningkatan harmonisasi hubungan bersama dan kenyamanan dalam membaca dan menulis, apa tidak sebaiknya dikaji ulang masalah tata letak “gambar perempuan cantik berambut panjang” yang mengganggu semua tulisan kompasianers.
Demikian.
Salam Rumah Sehat.
Salam harmonis
Salam kesadaran dan salam Shampo pindah tempat….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar