Selasa, 29 Oktober 2013

 BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa potensi kebangkrutan PT Indocement tunggal Prakarsa Tbk dengan menggunakan tingkat kesehatan per tahunnya. Tahun 2002 menghasilkan tingkat kesehatan yang baik dibandingkan tahun – tahun berikutnya dan ditahun 2003 meskipun mengalami penurunan tetapi tidak terlalu signifikan, akan tetapi pada tahun 2004 terjadi penurunan yang cukup besar dari tahun sebelumnya yang dikarenakan oleh salah satu faktornya yaitu karena perusahaan mengalami rugi kurs. Meskipun begitu perusahaan dapat kembali meningkatkan pada tahun 2005 walupun ditahun 2006 kembali menurun karena salah satu faktornya adalah rasio operasi yang paling rendah dibandingkan tahun yang lainnya serta quick ratio yang berada dibawah 100% akan tetapi penurunannya tidak terlalu besar seperti tahun 2004. Begitu juga dengan perhitungan Z-score pada tahun 2002 dan 2003 Z-score perusahaan berada di atas 2,67 akan tetapi menurun sangat tajam pada tahun 2004 karena nilai Xyang sangat rendah sehingga Z-score berada di bawah 2,67 dan kembali membaik ditahun 2005 dan 2006.

Dari hasil analisis tahun 2002-2006, tahun 2004 yang mempunyai tingkat kesehatan paling rendah dibandingkan tahun yang lainnya begitupun dengan nilai Z-score berada dibawah 2,67. Oleh karena itu analisis tingkat kesehatan bisa digunakan untuk memprediksi potensi kebangkrutan. Secara keseluruhan perusahaan dalam keadaan baik meskipun tahun 2004 mempunyai tingkat kesehatan yang lebih rendah dibandingkan tahun yang lain dan Z-score dibawah 2,67 tetapi Z-score perusahaan pada tahun 2004 tidak sampai menyentuh nilai dibawah 1,71 sehingga perusahaan masih berada di wilayah abu-abu dan belum berada di wilayah kebangkrutan

4.2 Saran
  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, penulis akan mengemukakan saran yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, antara lain:
1.PT Indocement Tunggal Prakarsa hendaknya dapat meningkatkan tingkat kesehatan perusahaan agar tidak terus menurun nantinya ditahun 2007 dan seterusnya akan tetapi Z-score perusahaan sudah baik dan dapat dipertahankan karena telah berada di atas 2,67.
2. Meningkatkan rasio operasi karena rasio operasi perusahaan di tahun 2006 paling rendah dibandingkan tahun–tahun sebelumnya, yaitu dengan meminimumkan biaya operasi yang dikeluarkan agar peningkatan penjualan bersih lebih tinggi dibandingkan kenaikan biaya operasi. dan qick ratio yang masih berada dibawah 100%.
3. Meningkatkan quick ratio karena masih berada dibawah 100% dengan meningkatkan quick asset seperti kas deposito berjangka dan yang lainnya agar perusahaan lebih likuid.  

4.3 Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penulisan ilmiah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, maupun wewenang. Penulisan ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan data-data yang tercantum dalam laporan keuangan publikasi dikarenakan kurangnya wewenang untuk menggunakan laporan keuangan internal perusahaan. Penulisan ini akan lebih baik jika menggunakan sebaran data yang lebih representative, misalnya perhitungan tingkat kesehatan dengan pendekatan altman berdasarkan sifat sebuah industri dan menggunakan laporan keuangan internal perusahaan serta memiliki waktu dan biaya yang cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar